Contoh penggunaan `sync`
Pada sistem operasi Linux, perintah sync digunakan untuk memastikan bahwa data dalam buffer sistem ditulis ke perangkat penyimpanan fisik seperti disk. Ini memastikan bahwa data yang ada dalam buffer benar-benar tertulis ke media penyimpanan sebelum operasi penting dilakukan. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan perintah sync:
Sebelum Mematikan atau Me-restart Sistem: Sebelum mematikan atau me-restart sistem, disarankan untuk menggunakan
syncuntuk memastikan semua data yang ada dalam buffer ditulis ke disk. Ini akan membantu mencegah kehilangan data yang belum disimpan.syncSebelum Mencabut Media Penyimpanan Eksternal: Jika Anda memiliki perangkat penyimpanan eksternal seperti USB drive yang terhubung ke sistem, gunakan
syncsebelum mencabutnya. Ini akan memastikan bahwa semua data yang ada dalam buffer ditulis ke perangkat sebelum dicabut.syncSetelah Menjalankan Perintah Pengelolaan Disk: Setelah menjalankan perintah untuk mengelola partisi atau sistem berkas (seperti
fdisk,parted, ataumkfs), gunakansyncuntuk memastikan bahwa perubahan yang Anda buat telah diterapkan pada media penyimpanan.parted /dev/sdX mklabel gpt syncSebelum Penggunaan
dduntuk Menyalin Data: Jika Anda menggunakan perintahdduntuk menyalin data dari atau ke perangkat penyimpanan, gunakansyncsetelah selesai untuk memastikan bahwa semua data telah ditulis sepenuhnya.dd if=/dev/sda of=/dev/sdb syncSebelum Melihat Informasi Disk: Jika Anda ingin melihat informasi terbaru tentang disk dan partisi menggunakan perintah seperti
lsblkataufdisk, pastikan untuk menggunakansyncterlebih dahulu untuk memastikan data terbaru ditampilkan.sync lsblk
Penting untuk diingat bahwa sync adalah perintah yang cepat dan tidak menghasilkan output. Ini hanya memastikan bahwa data dalam buffer ditulis ke perangkat penyimpanan. Pastikan untuk menggunakan sync dalam situasi yang tepat untuk memastikan integritas data Anda.
Last updated